Makam Puyang Pangeran Dusun Lame Manau Sembilan
Puyang pangeran diperkirakan mendirikan dusun Manau Sembilan pada masa Kejayaan Islam, ini jika dilihat pada makamnya yang bertuliskan tahun wafatnya yakni 1170 M. Diketahui Zaman Kejayaan Islam sekitar 750 - 1258 M dimasa ketika para filsuf,ilmuan, insinyur di Dunia Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan,baik dengan menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri.Diceritakan, salah seorang anak dari Mengkedum Sakti yang bernama Pangeran sebelum merantau diamanatkan untuk mencari 9 batang rotan yang hidup serumpun dan letaknya diatas pohon beringin. Setelah diamanatkan kemudian berangkatlah puyang Pangeran dan ditemukannya 9 batang rotan berukuran besar (Manau) dalam 1 rumpun. Disinilah puyang Pangeran bermukim dan menamakan daerahnya ini adalah dusun Manau Sembilan.Berdasarkan cerita narasumber, tokoh-tokoh yang menyebarkan agama Islam pertama kali di dusun Manau Sembilan ialah H. Abdul Manan dan H. Saleh. Mengenai tokoh puyang yang diceritakan sekilas oleh Nara Sumber yang masih menjadi sejarah lisan adalah:
• Puyang Pangeran, sabar dan pintar dalam menyelesaikan suatu masalah.
• Puyang Kadam Alim, adiknya Puyang Pangeran yang kebal senjata
• Puyang Macan Lawangan, sebagai ajudan atau kaki tangan Puyang Pangeran
• Puyang Macan Guntingan, sebagai ajudan atau kaki tangan Puyang Pangeran
Peninggalan sejarah yang masih ada di lokasi ini adalah 'Khalwat' tempat bersemedinya H. Abdul Manan dalam meminta petunjuk dari Allah SWT dalam menyelesaikan suatu masalah juga makam puyang – puyang.Tempat ini digunakan seagian masyarakat Manau Sembilan untuk berziarah kepuyangan.Lokasi makam-makam puyang ini terletak di dusun pertama kalinya Manau Sembilan ( Dusun Lama) secara geografis terletak di kaki Bukit Raje Mendare pada ketinggian sekitar 350 mdpl mengarah barat berjarak 30 meter dari sungai Padang Guci.
0 comments:
Posting Komentar